Bienvenue ! I'm happy visits my blog, and I hope for the next visiting.. Merci d'avance :)

. visitor number .

. about me .

this is me . just an ordinary girl . I was born with an amazing name, Ayunda Sri Wahyuningrum and Alhamdulillah had a good condition until now.. please call me Ayunda, Ayu, Ayyayy, Ayy or whatever that it is proper for me to hear.. may be only it that I can describe to you.. no more.. just wanna say, nice to know you all.. :)

. . .

. . .

Twitter icon

My Tweets

Loading..

. followers .

Tuesday, August 23, 2011

mari abadikan !

beres-beresin buku di kamar, eh malah nemu tulisan.. yak, seperti biasa, mari posting-posting biar tulisan gue berasa diabadikan..


Superstar untuk Masyarakat

Hidup terdiri dari jutaan sisi dan substansi yang sangat kompleks. Ada banyak kemungkinan yang bisa dihadapi, seperti banyaknya ruang yang boleh kita masuki atau tidak. Ada banyak kemungkinan yang bisa dilakukan, seperti banyaknya pilihan yang datang ke hadapanmu dan bebas kita pilih.


Nyaris semua orang berkeinginan untuk tampil sebagai pribadi yang kreatif, sebab nyaris semua orang pun tahu bahwa kreativitas merupakan pangkal kesuksesan, kebahagiaan, dan bahkan kekayaan. Sekedar contoh, mulai dari McDonald, Coca Cola, Honda, Microsoft hingga Thomas Alfa Edison dan Einstein menjadi sedemikian fenomenalnya gara-gara kreativitas.


Kita punya begitu banyak kesempatan dan begitu banyak kemungkinan untuk menjadi superstar dalam lingkungan kita. Kitalah yang harus menyiasati kemungkinan-kemungkinan itu dengan rasio yang sangat menguntungkan kita. Hanya saja, keberanian dan niat bagus adalah modal yang harus kita punya sebelum memasuki dunia gemerlap prestasi.


Syukurilah perbedaan, maka kamu akan lebih siap untuk menjadi orang hebat. Kita harus dendam, tepatnya harus iri. Kita jangan diam saja melihat orang-orang hebat di sekelilingmu. Tunjukkan bahwa kita juga bisa hebat. Itu akan menjadi energi yang kuat untuk mengawali sesuatu yang positif tentunya.


Kita harus memelihara keberanian dan keingintahuan kita agar kita tidak kehabisan napas di tengah jalan dalam kompetisi hidup ini. Kita harus buat dunia ini mengakui juga bahwa kita hebat. Bila mungkin, tidak hanya dalam hidup kita, tapi juga dalam hidup keluarga kita, teman-teman kita, masyarakat, negara, agama, dan dunia.


Kita cuma bakal jadi keledai bodoh dan orang paling menyesal sedunia apabila tidak memanfaatkan masa remaja yang produktif dan dinamis ini. Lalu, membiarkan masa remaja kita berlalu sia-sia. Apa yang bisa kita lakukan sekarang, lakukanlah ! Tidak perlu banyak berpikir akan kekhawatiran dan ketakutan kita yang mana membuat kamu terus jalan di tempat. Lakukanlah semampunya, siapa tahu menjadi kebaikan untuk kita.


Menjadi superstar bukan berarti seleb dan juga bukan berarti harus menjadi seseorang yang terkenal. Terkenal hanya berupa efek dari kehebatan kita yang diketahui banyak orang. Selama kita mampu menetaskan potensi kita yang terpendam, lantas kita tunjukkan kepada semua orang, kita telah menjadi superstar sehingga orang memiliki penilaian tentang kita, orang akan mulai memperhitungkan kita, menghormati, dan menghargai kita. Maka itulah kekuatannya..

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

sepertinya ini bekas tugas PKMJ gue beberapa bulan yang lalu . entah gue lupa ini disuruh ngapain , yang penting gue masih inget gue pernah ngerjain ini sebelum PKMJ .. hha

Monday, August 22, 2011

tugas 'artikel' (about education)

pas semester 1 kan gue disuruh buat artikel tentang "Permasalahan Pendidikan di Indonesia" , biar artikel yang udah capek-capek gue buat ini gak musnah-musnah amat , mending gue posting aje kali yaaaaa.....







Bangsaku Bangkitlah dengan Pendidikanmu



Semakin tertinggalnya pendidikan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain diharapkan membuat kita menjadi lebih termotivasi untuk berbenah diri. Banyaknya masalah pendidikan yang muncul ke permukaan merupakan gambaran praktek pendidikan kita. Masalah pendidikan di Indonesia ini terlalu kompleks karena Indonesia sendiri negara yang luas dengan ketimpangan sosial yang tinggi. Ini memanglah memerlukan waktu yang lama untuk melakukan perubahan. Namun dengan langkah yang pasti maka yakinlah bahwa kita dapat mengubah pendidikan di sini menuju yang lebih baik apabila kita mau.

Ketika peninjauan akan pendidikan itu dilakukan, maka telah tampak bahwa kemerosotan pendidikan di Indonesia sudah pada tingkat yang mengkhawatirkan. Kualitas pendidikan di Indonesia telah menurun. Kita merasakan adanya ketertinggalan pada mutu pendidikan di berbagai jenjang, baik pendidikan formal maupun informal. Hasil inilah yang kita simpulkan setelah kita membandingkannya dengan negara lain. Maka dari situlah, penyediaan sumber daya manusia yang memiliki keahlian dan keterampilan untuk memenuhi pembangunan bangsa terhambat. Salah satu makna yang dapat kita yakini sebenarnya bahwa pendidikan merupakan penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia untuk pembangunan bangsa. Oleh karena itu, kita seharusnya dapat meningkatkan sumber daya manusia Indonesia itu yang tidak kalah saing dengan sumber daya manusia di negara-negara lain.

Banyak sekali faktor-faktor yang menyebabkan mutu pendidikan di Indonesia, baik formal maupun informal, sehingga dikatakan atau dinilai rendah. Kendala-kendala itu mulai dari masalah-masalah umum seperti efektivitas pendidikan di Indonesia, efisiensi pengajaran, dan standardisasi pendidikan.

Efektivitas pendidikan di Indonesia berkali-kali disampaikan memang sangat rendah. Salah satu penyebabnya karena tidak adanya tujuan pendidikan yang jelas sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan sehingga peserta didik dan pendidik tidak tahu “goal” apa yang akan dihasilkan dan tidak memiliki gambaran yang jelas dalam proses pendidikan. Inilah masalah terpenting jika kita menginginkan suatu efektivitas pengajaran. 

Beberapa masalah efisiensi pengajaran di Indonesia seperti mahalnya biaya pendidikan, waktu yang digunakan dalam proses pendidikan, mutu pengajar dan sebagainya menyebabkan kurang efisiennya proses pendidikan di Indonesia, yang mana juga berpengaruh dalam peningkatan sumber daya manusia Indonesia yang lebih baik.

Selain itu, jika kita ingin meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, maka standardisasi pengajaranlah yang kita ambil, di mana tentunya setelah melewati proses untuk menentukan standar yang diambil. Dunia pendidikan yang terus berubah, secara otomatis kompetensi yang dibutuhkan oleh masyarakat pun terus-menerus berubah apalagi di dalam dunia modern dalam era globalisasi sehingga kompetensi-kompetensi tersebut dalam lembaga pendidikan haruslah memenuhi standar.

Adapun permasalahan khusus yang muncul yaitu tentang masalah kurikulum, mahalnya biaya pendidikan, kerusakan fasilitas sekolah, rendahnya kualitas guru, rendahnya kesejahteraan guru, rendahnya prestasi siswa, rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan, rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan,  dan sebagainya.

Seperti yang telah kita ketahui, buruknya kualitas pendidikan di Indonesia diasumsikan dari kualitas guru, sarana belajar, dan murid-muridnya. Memang, guru-guru saat ini kurang kompeten. Kebanyakan guru belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya seperti yang tercantum dalam pasal 39 UU No 20/2003. Banyak juga orang menjadi guru karena mereka tidak diterima di jurusan yang mereka inginkan atau karena masalah kekurangan dana. Hal ini memunculkan perbedaan yang sangat nyata bahwa orang-orang yang sudah sejak dulu didedikasikan sebagai guru itu tentunya lebih berpengalaman mengajar murid-murid, mereka memiliki pengalaman yang dalam mengenai pelajaran yang mereka ajarkan ketimbang mereka yang hanya sebagai guru-guru dengan terpaksa. Padahal nyatanya, tenaga pengajar itu memberikan andil yang sangat besar untuk kualitas pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya. Namun beberapa aspek yang masih belum terselesaikan bahwa kualitas guru dan pengajar yang rendah tersebut juga dipengaruhi karena masih rendahnya tingkat kesejahteraan guru.

Untuk sarana fisik, misalnya banyak sekali gedung-gedung sekolah dan perguruan tinggi kita yang rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar yang rendah, buku perpustakaan tidak lengkap, laboratorium tidak standar, pemakaian teknologi informasi tidak memadai, dan sebagainya. Bahkan masih banyak sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan, tidak memiliki laboratorium, dan sebagainya.

Terang saja bahwa salah satu masalah dalam rendahnya kualitas sarana fisik, seperti kerusakan bangunan pendidikan jelas akan mempengaruhi kualitas pendidikan karena secara psikologis seorang anak akan merasa tidak nyaman belajar pada kondisi ruangan yang hampir roboh.

Masalah rendahnya prestasi siswa juga menimbulkan suatu titik masalah dalam pendidikan di Indonesia. Rendahnya sarana fisik, kualitas guru, dan kesejahteraan guru bisa dikatakan dapat mempengaruhi pencapaian prestasi siswa yang tidak memuaskan. Sebagai contoh dalam pencapaian prestasi fisika dan matematika siswa Indonesia di dunia internasional yang sangat rendah. Menurut Trends in Mathematic and Science Study (TIMSS) 2003/2004, siswa Indonesia hanya berada di ranking ke-35 dari 44 negara dalam hal prestasi matematika dan di ranking ke-37 dari 44 negara dalam hal prestasi sains. Dalam hal ini prestasi siswa kita jauh di bawah siswa Malaysia dan Singapura sebagai negara tetangga terdekat.

Anak-anak Indonesia ternyata hanya mampu menguasai 30% dari metari bacaan dan mereka ternyata mengalami kesulitan dalam menjawab soal-soal berbentuk uraian yang memerlukan penalaran, dikarenakan mereka sangat terbiasa menghapal dan mengerjakan soal pilihan ganda dalam proses belajar mereka.

Mengenai masalah biaya pendidikan, ada yang menyimpulkan bahwa pendidikan bermutu itu mahal. Mahalnya biaya pendidikan tersebut dari bangku Taman Kanak-kanak (TK) sampai ke Perguruan Tinggi membuat orang-orang miskin tidak memiliki pilihan selain menyerah untuk tidak bersekolah sehingga banyak sekali yang berpendapat tentang orang miskin itu tidak boleh sekolah. Hal ini tentunya tidak terlepas dari kebijakan pemerintah.

Buku Orang Miskin Dilarang Sekolah, yang ditulis oleh Eko Prasetyo, tergolong salah satu buku yang bertujuan untuk memprovokasi pembaca agar lebih kritis menyikapi masalah pendidikan. Ada yang mengungkapkan bahwa buku ini sebenarnya terbagi menjadi enam bagian yang didalamnya berisikan sebuah kondisi nyata akan pendidikan yang sudah tidak lagi layak untuk mencerdaskan seluruh anak bangsa.

Bagian pertama, yaitu “Yang Pintar Yang Kaya” berbicara bahwa kondisi pendidikan ini secara umum tidaklah adil yang mana hanya membuat masyarakat Indonesia menjadi semakin miskin. Masyarakat Indonesia yang mayoritas sudah miskin ditambah lagi dengan penyiksaan dalam bentuk pendidikan yang mereka terima. Selain itu, pada bagian ini juga dituliskan tentang tuntutan pendidikan harus murah kepada pemerintah. Tuntutan ini dikarenakan melihat pendidikan yang hanya mampu dinikmati oleh golongan menengah ke atas sedangkan untuk para keluarga yang miskin dan keluarga prasejahtera tidak dapat menikmati pendidikan tersebut, baik pendidikan dasar, menengah, ataupun pendidikan tinggi.

Bagian kedua, “Sekolah di Bawah Kekuasaan Modal” menceritakan tentang bagaimana merosotnya suatu kualitas pendidikan yang dipengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah yang hampir menyamakan lembaga pendidikan dengan lembaga keuangan. Penyamaan tersebut berakibat lembaga pendidikan semakin bergantung dengan kepentingan pengusaha di mana kekuasaan pengusaha tersebut hanyalah mencari keuntungan.

Bagian ketiga menceritakan tentang diskriminasi pemerintah terhadap pendidikan dalam hal penggajian guru. Akibatnya, kekerasan dalam dunia pendidikan sering bermunculan sehingga kehormatan guru pun semakin menurun di mata masyarakat.

Bagian keempat membahas tentang output yang diperoleh dari lembaga pendidikan kini. Hasil output yang tidak sesuai dengan kondisi dan kultural bangsa Indonesia malah berakibat tingginya jumlah pengangguran, ataupun jikalau mereka yang terlibat telah mendapatkan pekerjaan akan menjadi sosok pejabat atau pekerja yang selalu membodohi rakyatnya.

Bagian kelima berbicara sebuah tuntutan penulis kepada pemerintah dan lembaga pendidikan berupa pendidikan yang murah. Penulis tidak hanya memberi dan menjabarkan tuntutan itu, namun juga memberikan solusinya untuk dapat merealisasikan tuntutan tersebut.

Bagian terakhir berisikan sebuah epilog tentang pendidikan di mana penulis juga menyimpulkan tulisannya dan ia juga menyertai suatu strategi melawan kondisi sekolah yang mahal dan berusaha menciptakan sekolah idaman untuk masa depan.

Mungkin inilah referensi untuk kita sebagai para penerus bangsa walaupun baru beberapa kendala yang tertuang atau terlampiaskan melalui sebuah buku ini. Inilah kondisi riil atau kondisi nyata sebuah pendidikan nasional kita yang sudah semakin terpuruk dan sangat sulit untuk bangkit dari keterpurukan itu jika tak ada perhatian sedikitpun dari semua elemen bangsa Indonesia ini.

Dari berbagai permasalahan di atas, secara garis besar beberapa solusi yang dapat diberikan adalah dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan, di mana seperti yang kita tahu bahwa sistem pendidikan sangatlah berkaitan dengan sistem ekonomi yang diterapkan yang berprinsip antara lain meminimalkan peran dan tanggung jawab negara dalam urusan publik, termasuk pendanaan pendidikan.

Selain itu berupa solusi teknis, yang mana menyangkut hal-hal teknis yang berkaitan langsung dengan pendidikan, layaknya sesegera mungkin menyelesaikan masalah kualitas guru dan prestasi siswa. Sebagai contoh dalam masalah rendahnya kualitas guru, selain diberikan solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai mereka melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Contoh lain dalam rendahnya prestasi siswa, bisa diajukan dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran, meningkatkan alat-alat peraga dan yang menjadi sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya.

Mari kita mulai berbuat yang terbaik untuk pendidikan kita, jangan menuntut orang lain berbuat baik, tetapi mari kita mulai dari diri kita sendiri, mempersembahkan segala sesuatunya dari hal-hal kecil yang berkualitas untuk menunjang masa depan Indonesia kita saat ini melalui para generasi bangsa.

Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia ini tentu tidaklah hanya sebatas yang tersampaikan di atas. Masih banyak penyebab mengapa kualitas pendidikan kita rendah atau menurun. Apabila kita menggalinya lagi lebih fokus, maka dapat kita temukan banyak permasalahan yang terurai sehingga saya berharap ketika kita mengetahui permasalahan-permasalahan tersebut, kita dapat menyadari dan memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia itu menjadi lebih baik lagi.

Di samping itu, sepertinya bahan ini dapat dijadikan sebagai sumbangsih dalam menigkatkan kualitas pendidikan kita di Indonesia bagi pemerintah, dapat dijadikan sebagai acuan para guru dalam mengajar agar peserta didiknya dapat berprestasi lebih baik di masa yang akan datang, dan dapat dijadikan sebagai bahan belajar para mahasiswa dalam rangka meningkatkan prestasi diri pada khususnya, serta meningkatkan kualitas pendidikan pada umumnya.

Bangsa yang besar hanya dapat dibangun oleh masyarakat yang bermental besar. Mental yang besar itulah yang dapat kita peroleh melalui pendidikan. Pendidikanlah yang membangun mental besar tersebut. Di lain hal, rasa nasionalisme di Indonesia juga perlu ditingkatkan. Banyak sekali kasus yang bisa kita lihat sendiri, siswa-siswa di Indonesia yang berhasil mendapatkan medali emas dari pertandingan mengenai fisika, lalu di manakah siswa itu sekarang ? Apakah dia telah lari dari Indonesia menuju negara luar yang menyediakan beasiswa dan mempersiapkan masa depannya yang matang ? Apabila hal demikian itu benar, berarti Indonesia telah kehilangan salah satu penerus gemilang bukan ? Maka inilah salah satunya yang meyebabkan Indonesia kini semakin terpuruk.


Bangsaku, bangkitlah dengan pendidikanmu, agar kita menjadi singa yang siap mengaung ke seluruh dunia, bukan seperti kambing yang selalu malu menunjukan dirinya.



~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

walaupun artikel gue ini acak-acakan dan jauh banget dari sempurna , tapiiiii yaaa biarin aja deh yaa , ini artikel kenang-kenangan gue . lagipula udah gue kumpulin juga ni artikel .. thanks bu Murni Winarsih , matkul Pengantar Ilmu Pendidikan gue dapat nilai A dari beliau .. dan sepertinya juga yang gue tau , katanya bu Wiwin ini ngasih nilainya agak-agak sambil merem kayaknya , soalnya semuanya dikasih nilai A .. hehehe

Wednesday, August 17, 2011

momen MPA yang paling dikenang

hal kocak yang sampe sekarang gue inget itu ketika tau bahwa yel jurusan gue pas MPA adalah :

pake lagunya Doraemon yaaaa !!!!




ku disuruh begini
ku disuruh begitu
bikin ini bikin itu banyak sekali
semua semua semua harus dikerjakan
harus dikerjakan demi ikut MPA
aku ingin cepat pulang ; sampai di rumaaaahhh
hai , maru-maru UNJ !!
LA LA LA , aku senang sekaliii , ikut MPA~~
  

entah dapet ide dari mana , beberapa temen (jurusan Matematika) gue membuat yel seperti itu .. hahahh .. K-E-R-E-N weeeeyyyy.........  


#mengenangsatutahunyanglalu..

Tuesday, August 16, 2011

akhirnya ku menemukanmu (?)

tanggal 14 agustus 2011 kemaren , gue resmi punya adek angkat dong .. #teruskenapa?!
:p
aaahhh padahal gue rasa , lebih enak jadi adek tingkat di kampus . haha . tp gue tau itu gak mungkin banget .
akhirnya setahun telah berlalu dan gue sekarang menjadi kakak tingkat .. ckck

tapi tapi tapi , gue akhirnya dapet adek yang sesuai dengan yang gue inginkan . HAHAHA -_-)v
biarin deh temen-temen gue berkata apa , yang pasti , buat jadi adek angkat gue harus memenuhi beberapa kriteria yang hanya beberapa orang saja yang tahu .. :p
dan CONGRATS buat Yusrina Fathin yang terpilih menjadi adik angkat gueeeee~~

mungkin kurang lebih , orangnya seperti ini :

foto fesbuknya sih seperti ini.. hhe






imut kaaannn ??? tapi masih cantikan gue sih .. bhahaha


-s e k i a n-

COMING BACK

udah lama banget gue gak nge-blog .. sekarang lagi kangen deeehh .. *haha berarti dari kemaren-kemaren gue gak kangen* -_-)v
gatau kenapa gue parah banget pergi selama hampir setengah tahun dari dunia per-blog-an . males banget rasanya nulis . kayaknya gue gak punya bakat itu . zzzz . padahal gue sangat iri banget sama temen atau orang-orang yang dengan gampaaaangg banget buat 'menulis' , yang rajin banget ngurusin blog dan semacamnya , dan yang bisa banget numpahin ide buat di share sama orang dengan berbagai kekreatifannya .. kapan gue kayak gitu ? #inginsecepatnyadeh . asal ada kemauan , di situ pasti ada jalan . haha :p

Wednesday, February 16, 2011

Don’t Judge a Book by Its Cover

Semua pernah mendengar judul di atas. Termasuk aku tentunya. Aku sering menemukan bagaimana rentetan kata-kata “Don’t judge a book by its cover” tersurat di berbagai buku, ceramah, bahkan wikipedia. Wikipedia? yup, menurut wikipedia kata-kata itu bermakna “don’t determine the worth of something based on its appearance” alias jangan menilai sesuatu berdasarkan tampilannya.

Memang, benar atau salahnya ungkapan ini tentunya sangat objektif, bahkan subjektif.. mungkin juga subversif (???). Anyway, beberapa waktu lalu aku menemukan penegasan yang lebih dalam dari ungkapan ini.
Rumah indah hanya kemasan,
Keluarga bahagia itu isinya.

Pesta pernikahan hanya kemasan,
Cinta kasih, pengertian, dan tanggung jawab itu isinya

Ranjang mewah hanya kemasan,
Tidur nyenyak itu isinya.

Makan enak hanya kemasan,
Gizi dan energi itu isinya.

Kecantikan dan pakaian hanya kemasan,
Kepribadian itu isinya.

Bicara itu hanya kemasan,
Kerja nyata itu isinya.

Buku hanya kemasan,
Pengetahuan itu isinya.

Jabatan hanya kemasan,
Pengabdian dan pelayanan itu isinya

....................

Sangat meletihkan jika hidup dihabiskan hanya untuk menjelaskan dan membuktikan bahwa kita orang baik, benar, hebat, keren, luar biasa (atau apalah).. banyak hal yg lebih berarti dari itu.. bagi diri sendiri, sesama, dan terutama Tuhan.. Utamakan isinya, tetapi jangan lupa untuk merawat kemasannya.. ^^

KITA PERLU TAHU (2)

Berapa persen kita menggunakan otak kita ?
Seratus persen .. atau 3 persen ??

Biasanya disebutkan kita hanya menggunakan 10 persen dari otak kita. Hal ini mendorong kepada diskusi mengenai apa yang mungkin kita lakukan seandainya saja kita dapat memanfaatkan yang 90 persen sisanya.

Kenyataannya, seluruh otak manusia digunakan pada suatu saat. Di sisi lain, makalah terbaru yang ditulis oleh Peter Lennie dari Pusat Universitas New York untuk Ilmu Syaraf mengungkapkan bahwa otak idealnya mempunyai tidak lebih dari 3 persen neuron (sel syaraf) yang menyala dalam satu waktu, kalu tidak, energi yang diperlukan untuk “mengeset lagi” setiap neuron setelah menyala menjadi terlalu banyak untuk ditangani otak. 

Sistem syaraf pusat terdiri dari otak dan sum-sumtulang belakang dan dibuat dari dua jenis sel : neuron dan glia.

Neuron merupakan pengolah informasi dasar, menerima input, dan mengirimkan output antara satu sama lain. Input datang melewati dendrit neuron yang bentuknya mirip cabang ; output pergi melewati akson yang bentuknya mirip kabel.

Setiap neuron mungkin saja memiliki 10.000 dendrit namun hanya memiliki satu akson. Akson mungkin ribuan kali lebih panjang daripada neuron itu sendiri yang merupakan sel kecil. Akson terbesar pada seekor jerapah adalah sepanjang 4,5 m.

Synapse adalah pertemuan antara akson dan dendrit, tempat impuls-impuls elektrik berubah menjadi sinyal-sinyal kimia. Synapse mirip seperti saklar, menghubungkan neuron yang satu dengan yang lain dan membuat otak bagaikan sebuah jaringan.

Sel-sel glia memberikan kerangka kerja struktural otak, sel-sel tersebut mengelola neuron-neuron dan berfungsi seperti tukang bersih-bersih, mengangkat sisa-sisa yang ada setelah neuron mati. Jumlah glia di dalam otak lebih banyak lima puluh kali lipat daripada neuron.

Terdapat hampir lima juta km akson, satu kuadriliun (1.000.000.000.000.000) synapse, dan hingga 200 milyar neuron di dalam otak seorang manusia. Apabila neuron dibentangkan, luasnya akan menutupi bidang seluas 25.000 meter persegi: ukuran empat lapangan sepak bola.

Jumlah acara informasi dipertukarkan di dalam otak lebih besar daripada jumlah atom di alam semesta. Dengan potensi yang begitu menakjubkan berapa persen pun otak kita gunakan, kita semua jelas mampu bertindak sedikit lebih baik.

Bagaimana televisi membahayakan kesehatan anda ? 

Bukan dengan cara duduk terlalu dekat padanya.
Sampai akhir tahun 1960-an, perangkat televisi tabung sinar katoda melepaskan tingkat radiasi ultraviolet yang sangat rendah dan para penonton dinasihati supaya tidak duduk dalam jarak kurang dari 180 cm dari televisi.

Anak-anak adalah yang paling berisiko. Mata mereka begitu baiknya dalam mengakomodasi perubahan-perubahan dalam jarak sehingga mereka dapat duduk dan menonton dalam jarak yang jauh lebih dekat daripada kebanyakn orang dewasa.

Hampir 40 tahun yang lalu, Pengendalian Radiasi untuk Tindakan Kesehatan dan Keselamatan dan mendesak seluruh produsen agar menggunakan kaca bertimah untuk tabung-tabung sinar katoda mereka, menjadikan televisi sangat aman.

Kerusakan nyata yang disebabkan oleh televisi adalah gaya hidup malas yang ditimbulkannya. Angka obesitas di kalangan anak-anak Inggris meningkat tiga kali lipat dalam kurun dua puluh tahun terakhir, dan ini ada hubungannya dengan televisi. Rata-rata anak di Inggris berusia antara tiga dan sembilan tahun menghabiskan 14 jam seminggu dengan menonton televisi dan hanya satu jam lebih sedikit bermain olahraga atau melakukan kegiatan-kegiatan di luar rumah.

Sebuah studi pada tahun 2004 yang dimuat dalam jurnal Pedriatrics menyimpulkan bahwa anak-anak yang menonton televisi selama dua sampai tiga jam sehari memiliki kemungkinan attention deficit disorder (ADD) 30 persen lebih tinggi.

Pada tahun 2005, perusahaan penelitian Nielsen mengungkapkan bahwa rata-rata rumah di AS menyalakan televisi delapan jam per hari. Jumlah ini meningkat 12,5 persen daripada 10 tahun yang lalu, dan tingkat tertinggi sejak televisi menayangkan gambar diukur pertama kali pada tahun 1950-an.

Akademi Pediatrik Amerika memperkirakan bahwa pada saat mencapai usia 70 tahub, orang-orang Amerika telah menghabiskan rata-rata delapan tahun penuh menonton televisi.

Apa yang sebaiknya tidak anda lakukan dua puluh menit setelah makan ?
 
Berenang, adalah jawaban yang pasti diberikan orang tua anda, tetapi tidak ada bukti bahwa berenang secara normal setelah makan secara normal akan berisiko.

Kolam renang pada prinsipnya bukanlah tempat yang berbahaya - menurut statistik pemerintah, anda lebih mungkin akan melukai diri sendiri saat membuka celana yang ketat, memotong sayuran, membawa anjing berjalan-jalan, atau merapikan pagar tanaman.

Pemikiran di balik larangan yang populer mengenai berenang setelah makan tersebut – sering dipasang di kolam-kolam hingga hari ini – adalah bahwa aliran darah akan berbalik dari otot-otot lain ke perut, guna membantu mencernakan makanan, namun membuat anggota badan yang lain kekurangan darah, dan oleh karenanya menyebabkan kram yang melumpuhkan. (Dalam versi yang kurang canggih, berat makanan dalam perut anda akan menenggelamkan anda)

Bahkan sekalipun anda makan terlalu banyak sebelum berenang, akibat yang paling mungkin adalah sakit sebentar di bagian tengah atau sedikit rasa mual. Pada dasarnya, tak ada yang berbahaya dalam kombinasi makanan dengan air.

Risiko yang lebih besar adalah dehidrasi karena tidak minum, atau kelelahan yang disebabkan puasa.

Di sisi lain, Royal Society for the Prevention of Accidents (RoSPA) menganjurkan penggunaan “akal sehat”, yang menyatakan bahwa setidaknya secara teori terdapat risiko muntah-muntah, yang mungkin lebih berbahaya di dalam air daripada di daratan..

hal-hal yang dibenci & paling disukai iblis

BAHAN RENUNGAN nih kawan-kawan ..

Suatu saat Umar bin khattab bercerita :
Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk ? Sebab kalian akan membutuhkanku”

Rasulullah bersabda: “Tahukah kalian siapa yang memanggil ?”
Kami menjawab: “Allah dan rasulNya yang lebih tahu”

Beliau melanjutkan, “Itu Iblis, laknat Allah bersamanya”
Umar bin Khattab berkata: “Izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah”

Nabi menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat ? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik”

Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.

Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para hadirin…”
 Rasulullah SAW lalu menjawab: “Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu ?”

Iblis menjawab: “Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa”
 “Siapa yang memaksamu ?”

Seorang malaikat dari utusan Allah telah mendatangiku dan berkata:

“Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri.beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. jawabalah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin”

“Oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh”

Orang Yang Dibenci Iblis

Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci ?”
Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci”

“Siapa selanjutnya ?”
“Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT”
 
“lalu siapa lagi ?”
“Orang Aliim dan wara’ (Loyal)”
 
“Lalu siapa lagi ?”
“Orang yang selalu bersuci”
 
“Siapa lagi ?”
“Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepda orang lain”
 
“Apa tanda kesabarannya ?”
“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang -orang yang sabar”
 
” Selanjutnya apa ?”
“Orang kaya yang bersyukur”
 
“Apa tanda kesyukurannya ?”
“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya”
 
“Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu ?”
“Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam”
 
“Umar bin Khattab ?”
“Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur”
 
“Usman bin Affan ?”
“Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya”
 
“Ali bin Abi Thalib ?”
“Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu” (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)


Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis
 
“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat ?”
“Aku merasa panas dingin dan gemetar”
 
“Kenapa ?”
“Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat”
 
“Jika seorang umatku berpuasa ?”
“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka”
 
“Jika ia berhaji ?”
“Aku seperti orang gila”
 
“Jika ia membaca al-Quran ?”
“Aku merasa meleleh laksana timah diatas api”
 
“Jika ia bersedekah ?”
“Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji”
 
“Mengapa bisa begitu ?”
“Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. Yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya”
 
“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu ?”
“Suara kuda perang di jalan Allah”
 
“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu ?”
“Taubat orang yang bertaubat”
 
“Apa yang dapat membakar hatimu ?”
“Istighfar di waktu siang dan malam”
 
“Apa yang dapat mencoreng wajahmu ?”
“Sedekah yang diam – diam”
 
“Apa yang dapat menusuk matamu ?”
“Shalat fajar”
 
“Apa yang dapat memukul kepalamu ?”
“Shalat berjamaah”
 
“Apa yang paling mengganggumu ?”
“Majelis para ulama”
 
“Bagaimana cara makanmu ?”
“Dengan tangan kiri dan jariku”
 
“Dimanakah kau menaungi anak – anakmu di musim panas ?”
“Di bawah kuku manusia”


Manusia Yang Menjadi Teman Iblis

Nabi lalu bertanya : “Siapa temanmu wahai Iblis ?”
“Pemakan riba”
 
“Siapa sahabatmu ?”
“Pezina”
 
“Siapa teman tidurmu ?”
“Pemabuk”
 
“Siapa tamumu ?”
“Pencuri”
 
“Siapa utusanmu ?”
"Tukang sihir”
 
“Apa yang membuatmu gembira ?”
“Bersumpah dengan cerai”
 
“Siapa kekasihmu ?”
“Orang yang meninggalkan shalat jumat”
 
“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu ?”
"Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja”

. status .

octobre, l'arc en ciel, wow!!

. my shoutbox .

. . .

<a href=http://zawa.blogsome.com>Zawa Clocks</a>

. translate .